Logo Masjid AT-TAQWA
Ibadah adalah makanan bagi ruh dan ketenangan bagi jasad
image

 

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Segala puji dan syukur kita haturkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta‘ala, yang dengan rahmat dan kasih sayang-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menghirup udara iman dan mengisi hari-hari kita dengan amal yang mendekatkan kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kita bersandar, hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan dalam meniti hidup yang penuh ujian ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad , sosok yang hatinya penuh cinta kepada umatnya, yang tak kenal lelah menyampaikan kebenaran dan membimbing kita dari gelapnya kebodohan menuju cahaya petunjuk yang terang benderang.

Ma’asyiral Muslimin yang dimuliakan Allah,

Mari kita bersama memperkuat ketakwaan dalam hati, sebab hanya dengan takwa kita akan dimuliakan oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Takwa bukan hanya rasa takut kepada Allah, tapi juga bukti cinta kita dengan selalu taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan takwa, hati kita akan lembut, hidup kita akan terarah, dan langkah kita akan lebih ringan menuju ridha-Nya.

Kini kita berada di bulan Muharram, bulan yang penuh makna dalam sejarah umat Islam. Bulan ini bukan sekadar awal tahun baru Hijriah, tapi juga pengingat peristiwa agung: hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah. Perjalanan hijrah bukan hanya perpindahan tempat, tapi sebuah transformasi jiwa, dari kesempitan menuju kelapangan, dari tertindas menuju kejayaan, dari kegelapan menuju cahaya keimanan yang menyinari peradaban.

 

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hijrah adalah panggilan suci untuk berubah menjadi lebih baik. Ia bukan hanya tentang langkah kaki, tetapi tentang gerak hati. Hijrah adalah tekad untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan amal saleh. Ia adalah perjuangan melawan hawa nafsu, keengganan, dan keputusasaan. Maka benarlah sabda Nabi :

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Artinya: “Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menanamkan kepada kita, bahwa setiap langkah harus diawali dengan niat yang tulus karena Allah. Niat yang lurus akan meluruskan perjalanan, menguatkan tekad, dan mendatangkan keberkahan.

Allah Ta‘ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ 

 Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Baqarah: 218).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Konsep dan hijrah yang dicontohkan Rasulullah dengan niatan yang benar juga mengandung banyak hikmah. Di antaranya adalah perubahan ke arah situasi dan kondisi yang lebih baik dan bisa lebih berkembang melebihi kondisi sebelumnya. Hal ini bisa dicontohkan seperti saat petani memindahkan bibit tanamannya dari tempat semaian ke lahan yang baru. Jika tanaman seperti padi, jagung, pisang, ataupun tanaman lainnya tetap berada di lahan penyemaian, maka pertumbuhannya tidak akan bisa maksimal. Hal ini dikarenakan terlalu banyak dan padatnya tanaman yang sama dan berebut makanan yang sama pula. Jika tanaman tersebut dihijrahkan ke lahan yang baru, maka tanaman tersebut akan memiliki peluang tumbuh lebih cepat karena memiliki lahan yang luas dan perawatan yang maksimal.

 

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah,

Renungkanlah… sebagaimana benih padi harus dipindahkan dari tempat semaian ke lahan luas agar tumbuh subur, begitu pula diri kita. Hijrah akan membawa kita ke ladang amal yang lebih luas, ke lingkungan yang lebih mendukung tumbuhnya iman, dan membuka peluang-peluang baru dalam hidup.

Sebagaimana firman Allah:

وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗوَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Artinya: “Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS An-Nisa: 100).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Dengan makna dan spirit yang sangat luas ini, maka hijrah tidak boleh diartikan dengan perubahan sempit seperti tampilan fisik semata dan menjadikan merasa lebih baik dari orang lain. Hijrah adalah upaya lahir batin untuk berubah lebih baik menuju niatan yang telah ditanamkan di awal sebelum berhijrah. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah swt untuk menjadi pribadi-pribadi yang terus mampu berhijrah ke arah kebaikan. Insyaallah, jika kita sudah bertekad dan menyerahkan semuanya kepada Allah maka kita akan mendapatkan ridho dari-Nya. Amin.

  فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ 

 

Artinya: “Apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,


Sebagai penutup, untuk seluruh jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah — terlebih bagi saudaraku yang sedang dalam perjalanan, baik untuk silaturahim maupun karena keperluan safar — izinkan kami memanjatkan doa ini dengan penuh harap:

Ya Allah… limpahkanlah kepada mereka rizki yang halal, yang Engkau berkahi lahir dan batin.

Lindungilah setiap langkah mereka, lapangkan jalan mereka, dan antarkan mereka sampai tujuan dengan selamat dan sejahtera.

Dan saat mereka kembali, kembalikanlah dalam keadaan penuh kebaikan, membawa keberkahan, dan tetap dalam pelukan kasih sayang serta ampunan-Mu yang luas tak bertepi.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dengan momentuh Hijrah mari kita sama-sama

 

Hijrah dari Malas Beribadah  menuju  Menjadi Rajin Ibadah
Hijrah dari Lingkungan Buruk
 menuju  Lingkungan yang Baik
Hijrah dari Ghibah
 menuju  Menjaga Lisan
Hijrah dari Dendam
 menuju  Memaafkan
Hijrah dari Hidup Tanpa Tujuan
 menuju  Hidup Penuh Arti
hijrah dari Riyaa’
 menuju  Ikhlas
Hijrah dari Dengki
 menuju  Ridha
Hijrah dari Sombong
 menuju  Tawadhu’
Hijrah dari Putus Asa
 menuju  Husnuzhan kepada Allah
Hijrah dari Hati yang Keras
 menuju  Hati yang Lembut
Hijrah dari Cinta Dunia
 menuju  Cinta Akhirat


Rest Area 487 Balainglaras

MuhammadBadruzzaman@2025